Yogyakarta, Kabar Jogja – Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe
Poerwadi guna memutus penyebaran penularan Covid-19 di kawasan Malioboro,
pihaknya telah menyiagakan personel yang bertugas untuk mengawasi penerapan
protokol kesehatan Covid-19.
Heroe mengatakan, untuk mengantisipasi membludaknya
wisatawan menjelang masa libur panjang pekan depan, pihaknya akan menambah
personel yang akan memastikan protokol kesehatan Covid-19 diterapkan secara
disiplin.
Heroe mengimbau agar pengunjung maupun wisatawan yang datang
ke kawasan Malioboro untuk senantiasa mendata kedatangan mereka dengan
melakukan scanning QR code yang terdapat di tiap-tiap zona yang ada di
Malioboro.
"Upaya scanning QR code masih dilakukan. Akan tetapi,
untuk pemeriksaan suhu tubuh melalui thermo gun memang tidak lagi dilakukan.
Kamis masih melakukan pengadaan untuk barang tersebut," ujar katanya di
sela acara sarasehan di Malioboro, Sabtu (24/10).
Para komunitas yang ada di Malioboro menggelar sarasehan
dalam rangka memperingati HUT 264 Kota Yogya, sarasehan tersebut juga merupakan
wujud rasa syukur mereka.
"Ini adalah bentuk rasa syukur kami kepada Allah yang
telah memberkahi kota ini, berikut penduduk yang tinggal di dalamnya termasuk
kami yang bekerja sebagai Pedagang Kaki Lima, sekaligus juga ungkapan rasa
terimakasih kami kepada Kota Yogyakarta, beserta Pemerintah dan warganya, yang
telah memberi kesempatan kepada kami mencari nafkah di kawasan," kata
ketua Angkringan Malioboro, Yati Dimanto didampingi Ketua Lesehan Malioboro,
Desio Hartonowati di Malioboro.
Pada kesempatan tersebut mereka juga meluncurkan tema atau
tag line "Ayo Kabarkan, Jogja Damai, Malioboro Baik-Baik Saja".
Menurut Yati tag line tersebut di latar belakangi atsmosfir yang menyiratkan
suasana sedikit tegang paska demonstrasi yang berujung ricuh serta dinamika
yang muncul sesudah itu.
"Suasana yang kurang kondusif bagi kunjungan
pariwisata. Padahal dalam waktu dekat, kita akan masuk long weekend, sedangkan
kita masih tertatih-tatih untuk bangkit akibat pandemi Covid-19 yang sampai
hari ini masih berlangsung," jelasnya.
Dengan di luncurkannya tag line tersebut diharapkan mampu
mengurai udara yang ditaburi ketegangan serta mampu membangun keyakinan kepada
masyarakat bahwa meski ada kericuhan beberapa waktu yang lalu, dan beragam
dinamika sesudahnya, Jogja dan Malioboro tetap nyaman dan aman untuk dikunjungi.
"Ini juga upaya kita untuk memanggil semua pihak, tanpa
kecuali agar ikut serta merawat dan menjaga kedamaian, keamanan, dan kenyamanan
Malioboro," bebernya.(dho)