Bantul, Kabar Jogja - Merupakan minat khusus, objek wisata Gua Selarong yang ada di daerah Pajangan, Bantul. Tempat berupa peninggalan sejarah, yang digunakan saat perang gerilya sekitar 1825-1830 oleh Pangeran Diponegoro.
Gua Selarong yang berada di perbukitan kecil pelosok Desa Guwosari, Pajangan itu memang tak seramai objek-objek wisata lain di Yogyakarta. Sepi dan tak adanya angkutan umum yang menuju ke sana, membuatnya tak terlalu hidup sebagai kawasan wisata.
Namun, justru
itulah yang membuat rombongan wisatawan asal Deles, Klaten siang kemarin
mendatangi kawasan ini. Kejenuhan mengunjungi objek-objek wisata yang umum,
menjadi alternatifnya untuk datang ke Gua Selarong.
"Justru
itu, jadi penasaran. Gua Selarong itu seperti apa, belum pernah ke sini juga.
Kalau pantai, kan itu-itu saja. Parangtritis, Indrayanti, Baron," kata
Tiyono, 40.
Selain itu juga, digunakannya sebagai tempat alternatif untuk ditawarkannya
kepada wisatawan luar. Karena memang, ia sendiri juga berbisnis yang bergerak
di bidang wisata. "Sekalian cari tempat wisata yang belum banyak
dikunjungi orang," katanya.
Gua Selarong
ini merupakan saksi sejarah perjuangan Pangeran Diponegoro pada masa perlawanan
terjadap penjajah Belanda. Digunakan sebagai tempat sementara untuk menyusun
strategi perang gerilya, sejak kediaman Diponegoro dibakar.
Peperangan
antara Diponegoro dengan Belanda yang terjadi saat itu dikenal sebagai Perang
Jawa yang berlangsung sekitar lima tahun. Berakhir dengan ditangkapnya
Diponegoro, setelah dilakukannya perundingan oleh Belanda dengan tipu
muslihatnya.
Di Gua Selarong
ini, terdapat dua gua, yaitu Kakung dan Putri. Di Gua Kakung, dulunya ditempati
oleh Pangeran Diponegoro. Sementara, Gua Putri, oleh selirnya, Raden Ayu
Ratnaningsih, yang merupakan selir paling setia setelah kedua istri Diponegoro
meninggal.
Wisatawan
lain, yang menikmati objek seperti ini, Tino, 30, warga Deles, Klaten,
mengatakan lebih menarik wisata-wisata seperti ini jika dibandingkannya dengan
yang lain. "Kan lebih bernilai sejarah juga," katanya.(dho)