Yogyakarta, Kabar Jogja – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Golkar Kota Yogyakarta Augus Nur, membantah telah terjadi pencopotan 12 kader yang menjabat sebagai Pimpinan Kecamatan (PK). Kedua belas PK ini diganti kader lainnya karena masa jabatannya habis 31 Desember tahun lalu.
“Di Golkar tidak ada istilah pemecatan, setiap kader adalah asset berharga partai. Mereka tidak kita singkirkan, namun proses pergantian ini berdasarkan evaluasi kinerja,” kata Augus di Kantor DPD Golkar Kota Yogyakarta, Kamis (20/8).
Karena tidak ingin terjadi kekosongan jabatan hingga menyebabkan kekosongan struktur partai. Augus menyatakan berdasarkan juklak 02 yang merupakan perubahan dari juklak 04 dan 05, pihaknya menindaklanjuti hal tersebut.
Lebih jauh Ia mengatakan revitalisasi struktur organisasi mengacu pada hasil musyawarah masional (munas) X di Jakarta. Di mana salah satu program pokok dan prioritas adalah untuk melakukan konsolidasi total dan revitalisasi organisasi jelang Pilkada.
Pencopotan ini sesuai hasil rapat pleno DPD partai Golkar yang merekomendasikan revitalisasi dengan menganti PK dengan Plt Kecamatan se-Kota Yogyakarta.
Meski sudah tidak menjabat sebagai PK, Augus mengatakan 12 kader masih memiliki hak berpartisipasi di musyawarah kecamatan (muscam) Golkar dan memiliki suara memilih PK yang baru.
Sebelumnya, menjelang Musyawarah Daerah (Musda) tingkat II Agustus ini, Pimpinan Kecamatan (PK) partai Golkar Kota Yogyakarta dikejutkan dengan pencopotannya. Pencopotan dianggap tidak sah karena tanpa alasan jelas.
Lewat rilisnya, Koordinator PK Golkar Kota Yogyakarta, Yugo Saputra menjelaskan kejanggalan bermula di beberapa bulan terakhir dimana stempel PK diambil Ketua DPD II Golkar Kota Yogyakarta.
Hal itu berlanjut dengan kabar pemecatan dan penunjukkan Pelaksana Tugas (Plt) untuk menggantikan 12 PK di Kota Yogyakarta kecuali PK Mergangsan dan Kota Gede.
“Terkait masalah ini, kami menunggu jawaban dari DPD Partai Golkar DIY dan siap melakukan aksi protes dan bahkan Musda tandingan apabila nantinya tak diundang ke Musda Kota Yogyakarta,” kata Yugo.(tio)
